Lokasi Pengujian
Lokasi pengujian di wilayah pertanian NSW, Australia. Pemilihan lokasi tersebut karena memiliki Sungai yang jika ditelusuri akan dihadapkan pada pohon-pohon yang rindang dan lebat. Faktor ini menjadi pengujian terhadap peningkatan L2 dengan L1 akan terlihat jelas saat melewati wilayah tersebut.
Alur Kerja
Dalam pengujian, L2 dan L1 telah diusahakan dengan pengaturan format universal. Hal ini diharapakan saat Return Mode yang berubah dari dual return kini penta return di L2 yang sebenarnya tidak diperlukan waktu pemanasan IMU.
|
Penetrasi Wilayah
Saat pengujian, penetrasi wilayah pada L1 hasilnya baik, namun kejernihan dalam melihat batang pohon, kerindangan pohon, dan fitur pengukuran daratan lebih rendah jika dibanding dengan L2.
Pada L2, presisi data lebih tinggi, dengan point clouds memiliki kepadatan di bawah kerindangan yang tampak detail lebih halus, sehingga memungkinkan perhitungan biomassa dan topografi lebih baik serta jelas.
Perhitungan pada return juga menjadi keunggulan di sini karena memberikan gambaran yang jelas tentang permukaan tanah di bawah wilayah.
Penetrasi di wilayah tampak meningkat di L2. Jika di L1 stip lebar ~1m yang masih terlihat celah dan lubang terlihat jelas pada penampang melintang, Zenmuse L2 justru kerapat titik yang sangat seragam di seluruh penampang.
Kedua pengujian yang visualisasinya dilakukan pada 50m AGL dengan kecepatan 6m/s.
Return
L1 dengan dual return memberikan gambaran tentang berbagai tingkat wilayah, kerindangan, dan tanah. Pada L2 dengan Penta Return memberikan cakupan tambahan berbagai tingkat tutupan wilayah hingga permukaan tanah.
Meskipun dalam contoh ini hanya terlihat sedikit perbedaan pada gema kelima, fitur ini tetap menarik untuk industri ini karena memiliki kemampuan dalam pengukuran.
Pewarnaan
Zenmuse L1 memberikan pewarnaan yang masuk akal, namun L2 dengan presisi yang lebih baik, membuat lebih jauh unggul dalam hal pewarnaan point cloud. Kehalusan dan kejelasan data, termasuk proses render dalam permukaan kolam tertangkap dengan baik dan merupakan peningkatan dibandinkan L1.
Error Data
Dari data dibawah dapat dibandingkan dengan enam titik kontrol darat di seluruh wilayahdan ditangkap menggunakan stasiun Trimbel R12.
Capture table
Data yang diproses DJI Terra menunjukan akurasi RMS Z sebesar 10,9cm yang kemungkinan dapat lebih ditingkatkan dengan setelah pemprosesan dan alur kerja PPK.
Capture table
Data yang diproses DJI Terra menunjukan akurasi RMS Z sebesar 7,3cm yang merupakan peningkatan dibandingan versi L1.
Capture table
L2 dapat diterbangkan dengan kecepatan 15m/s, sehingga lebih efisien dalam pengambilan, namu tetap mempertahankan akurasi RMS 6-7cm seperti yang dicapai pada 6m/s. PPK atau pengolahan menggunakan Terrascan mungkin lebih sempurna datanya. Semua data dari DJI Terra v3.9.0
Kelebihan Zenmuse L2
L2 memperlihatkan sejumlah peningkatan dibandingkan L1 termasuk menjadi lebih akurat dan presisi dengan akurasi RMS Z sebesar 7,3cm dibandingkan 10,9cm. L2 juga telah meningkatkan penetrasi pada wilayah dengan point clouds yang dihasilkan memiliki kepadatan lebih tinggi di bawah kerindangan serta menampilkan detail yang lebih halus.
L2 dapat terbang dengan kecepatan 15m/s membuat pengambilan data lebih cepat jika dibandingkan dengan L1, namun tetap menjamin kualitas data. Zenmuse L2 dapat mencapai akurasi RMS Z 6-7cm pada kecepatan 15m/s, sejalan dengan kualtas saat terbang pada kecepatan 6m/s dengan L2.
Zenmuse L2 tidak lagi memerlukan periode pemanasan IMU yang memungkinkan penerapan dan perputaran antar penerbangan lebih cepat. L1 sendiri membutuhkan 5-10 menit untuk memanasakan IMU.