Palung Mariana adalah salah satu tempat paling misterius di dunia yang tersembunyi di kedalaman samudra. Merupakan palung laut terdalam di dunia, terletak di barat daya Kepulauan Mariana di Samudra Pasifik barat laut. Tempat ini merupakan titik terendah yang bisa dijangkau di dasar laut bumi kita, mencapai kedalaman yang mencengangkan hingga lebih dari 36.000 kaki atau 11 kilometer di bawah permukaan laut.
Pernahkah Anda mencari tahu sebelumnya, bagaimana dasar laut ini bisa ditemukan hingga cara pengukurannya? Apakah diukur secara manual dengan penyelam manusia. Hal ini tidak memungkinkan karena
Paru-paru manusia tanpa alat bantu hanya mampu menahan tekanan hingga maksimal 3 - 4 atm atau kedalaman 30 - 40 meter. Jika menggunakan alat bantu seperti tabung oksigen, yang digunakan para scuba diver, hanya sebatas 332 meter. Lalu, bagaimana para manusia bisa mendapat angka 11 kilometer untuk kedalaman laut palung mariana?
Mengukur kedalaman Palung Mariana adalah tantangan besar karena keekstremannya. Namun, berkat para ilmuwan dan peneliti telah mempelajari laut dan keajaibannya, didapatkan berbagai metode untuk mengukur kedalaman dan mengeksplorasi wilayah ini. Salah satunya adalah menggunakan teknik Echosounding.
Echosounding merupakan metode paling umum yang digunakan untuk mengukur kedalaman palung laut. Ini melibatkan penggunaan sonar untuk mengirimkan sinyal gelombang suara ke dasar laut dan mengukur waktu yang dibutuhkan sinyal untuk kembali. Alat yang digunakan bernama Echosounder. Dengan mengetahui kecepatan suara dalam air, para ilmuwan dapat menghitung kedalaman dengan akurasi tinggi.
Dalam dunia pengukuran dasar laut, kemampuan untuk memiliki perangkat yang portabel, ringkas, dan tahan banting sangat penting. Echosounder ECHOTRAC E20 hadir di Oceanland Sebagai solusi inovatif yang memungkinkan para peneliti untuk menjalankan survei khususnya pada pengukuran kedalaman perairan.
Fitur utama yang ditawarkan oleh ECHOTRAC E20 mencakup saluran frekuensi yang dapat diatur satu atau dua, rentang kedalaman yang mencakup mulai dari 0,5 hingga 6.000 meter, dan desain yang tahan banting serta tahan air (IP67).
Dengan perangkat ini, proyek pengukuran kedalaman air dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih akurat. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dalam pemrosesan data, tetapi juga memungkinkan penyelesaian proyek pengukuran secara lebih efisien sehingga menghasilkan peta batimetri yang akurat dan maksimal.
Selain palung Mariana, banyak juga proyek yang membutuhkan pengukuran kedalaman perairan seperti danau, sungai, laut dangkal, dll. Pengukuran dilakukan untuk mendukung berbagai proyek vital seperti navigasi kapal, survei geologi bawah air, penelitian, bahkan pembuatan peta.
Echotrac E20 dari Teledyne ini juga sering digunakan dalam pengukuran dasar laut dangkal/danau. Alat ini memiliki banyak fitur utama sehingga sangat diandalkan yang membuatnya sangat berguna dalam pengukuran kedalaman laut atau danau. Salah satu fitur utama adalah kemampuan untuk menggunakan 1 atau 2 saluran frekuensi yang dapat diatur dari 10 hingga 250kHz.
Hal ini memberikan fleksibilitas yang besar dalam proyek survei, mulai dari perairan dangkal hingga laut dalam.
Menggunakan alat seperti Echotrac E20 untuk pengukuran kedalaman di lautan dangkal dan danau memungkinkan pemantauan dan analisis yang lebih akurat, yang pada akhirnya mendukung berbagai aplikasi yang penting dalam manajemen perairan
Jadi, sebanyak apapun perairan di muka bumi ini yang masih harus dijelajah, kita telah menemukan cara untuk mengukur kedalamannya dengan presisi, dan ini adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dan inovasi membantu kita menjelajahi dan memahami dunia bawah laut dengan lebih baik.
Meskipun masih ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang dunia bawah laut, Bersama Oseanland, mari terus melangkah maju dalam pemahaman tentang keajaiban yang ada di dasar samudra.