May 23, 2023 - BY Admin

TEKNOLOGI LIDAR DALAM IDENTIFIKASI SESAR BARU PASAMAN BARAT

APLIKASI TEKNOLOGI UAV-LIDAR DALAM BIDANG KEBENCANAAN

Gempa yang terjadi di Pasaman Barat pada bulan Februari 2023, telah menyebabkan banyak kerugian. Diantaranya mengakibatkan 18 orang meninggal dan merusak 1.765 bangunan.


Oleh karna itu, diperlukan langkah mitigasi dalam mengantisipasi gempa lainnya. Mitigasi dapat dilakukan dengan investigasi geomorfolofi menggunakan data DEM. Data DEM beresolusi tinggi dapat diperoleh menggunakan teknologi LiDAR yang dipasang melalui wahana UAV karna dinilai tepat untuk mengumpulkan data dengan aman dan cepat.


Lembaga yang bertanggungjawab terhadap kebencanaan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) bekerja sama dengan Oseanland dalam survei UAV-LIDAR untuk identifikasi sesar di Pasaman Barat.


Foto 1. dokumentasi kegiatan survei UAV-LiDAR di Pasaman Barat


Survei LiDAR ini dilakukan di daerah sumber gempa, yaitu Desa Kajai dan Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Utara. Kegiatan ini dilakukan pada 22-24 Maret 2022, tepatnya sebulan pascagempa yang terjadi di Pasaman Barat.


Peralatan yang digunakan dalam menunjang kegiatan survei ini adalah sensor LiDAR DJI Zenmuse L1 yang dipasangkan pada wahana UAV DJI Matrice 300 RTK. Perangkat lunak yang digunakan antaranya DJI Terra, Terrasolid, dan QGIS.



Sensor LiDAR DJI Zenmuse L1 dipilih karena memiliki akurasi tingkat tinggi dengan rentang sekitar 3 cm. Dan memiliki tingkat point rate 240,000 pts/s.



Foto 2. Proses klasifikasi point cloud  dalam membentuk data DEM


Hasil dari pengolahan data DEM dan ortofoto di analisis untuk mengidentifikasi keberadaan segmen sesar baru.


Foto 3. Peta DEM (zona kehancuran) pada area gempa Pasaman Barat


Foto 3 menampilkan peta 3D DEM di daerah yang teridentifikasi zona sesar baru di Pasaman Barat. Hal itu dapat diketahui dari bentang alam aliran sungai. Aliran sungai menunjukkan adanya pembelokan dengan sudut sekitar 90o. Pembelokan aliran sungai ini merupakan sebuah anomali yang menandakan bahwa daerah tersebut telah mengalami deformasi sesar geser. 


Kegiatan survei ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi saat ini memiliki dampak positif terhadap kehidupan bermasyarakat, salah satunya dalam bidang kebencanaan. Sehingga, mitigasi dapat dilakukan ketika penyebab gempa telah teridentifikasi.